| stopabusingsiprefixes.org | 
Janganlah kamu jadi PNS, jika kamu berniat  memanfaatkan wewenangmu kelak untuk mendzolimi rakyat dengan memungut  pungutan liar di luar aturan. Kata seorang ustad, menerima sesuatu atas  sebuah pelayanan yang sebenarnya itu sudah menjadi kewajibannya dan dia  juga telah dibayar oleh yang menugaskannya, maka itu termasuk suap.  Sekali lagi, bukan uang terima kasih ’seikhlasnya’ melainkan S.U.A.P.  Kembali lagi ke paragraf sebelumnya, kamu juga ikut melanggengkan  praktik yang merugikan negara, dan nasibmu di akhirat InsyaAllah akan  semakin mengkhawatirkan.
Jangan deh jadi PNS, kalau kamu ingin menjadi  koruptor. Mungkin saja, kamu ingin memalsukan tiket pesawat terbang saat  melakukan dinas luar yang ditanggung negara agar dapat ganti yang lebih  tinggi. Mungkin saja kamu ingin mengambil beberapa persen dari uang  negara yang harus dibayarkan untuk proyek pembangunan. Mungkin saja kamu  ingin memalsukan tandatangan atasanmu atas sebuah proyek fiktif agar  kamu bisa mendapat penghasilan tambahan yang lebih besar dari gaji  bulanan. Bahkan, mungkin saja kamu ingin berkolusi dengan rekanan proyek  yang sebenarnya adalah teman dekat atau saudaramu, padahal sebenarnya  ia tak layak, hanya agar kamu bisa menikmati keuntungan dari semua itu.  Percayalah, bahwa Tuhan Maha Melihat, jika kamu tak tertangkap di dunia,  maka kamu pasti dipenjara di neraka-Nya. Segenap rakyat dan bumi  pertiwi pun semakin marah dengan sikapmu.
Kumohon jangan jadi PNS, jika kamu merasa PNS  hidupnya nyaman karena gaji selalu dibayar tetap tiap bulan meski  kontribusi ke negara sedikit. Bisa jadi kamu berpikir nantinya bisa  keluar-keluar selama jam kerja untuk nonton film di bioskop, untuk  njemput pacar di kampusnya, untuk tidur siang, atau untuk belanja di  pasar. Semakin hancurlah negeri ini, jika para aparaturnya tak  menjalankan amanah dengan baik, tetapi selalu meminta haknya ditunaikan.
Masih mau jadi PNS? padahal jika dipikir-pikir, PNS  yang jujur itu hidupnya cuma pas-pasan. Gak kaya-kaya amat. Makanya  -tidak bermaksud SARA- keturunan Tionghoa jarang yang mau jadi PNS dan  lebih memilih berdagang. Makanya orang-orang jenius semasa di sekolah  lebih memilih jadi pegawai swasta atau membuka lapangan usaha sendiri.  Bandingkan dengan mereka yang berwirausaha, penghasilannya bukan hanya  naik 3% tiap tahun, tetapi bisa 100% bahkan lebih. Memang,  penghasilannya tidak tetap, tetapi bisa cepat melesat.
Kalau memang mau jadi PNS, maka siapkanlah mentalmu  sebaik-baiknya. Perdalam agamamu dan kuatkan integritasmu. Niatkan  untuk merubah semua keburukan pelayanan publik di negara ini. Jadilah  mutiara di tengah lumpur. Meski sistem birokrasi di dalamnya sudah  sedemikian buruknya, tetapi kamu harus tetap menjaga harkat martabatmu  sebagai manusia, tetap hanya mengambil hak-hak yang halal kamu terima,  meski pada akhirnya orang-orang di sekitarmu mengejek dan mengucilkanmu.  Dan akhirnya kamu mampu memberi inspirasi bagi orang-orang angkatan  baru yang juga masih bersih. Karena jika tidak ada yang memulai untuk  menjadi mutiara, kapan lagi bangsa ini bisa berubah menjadi lebih baik?  kapan lagi kita melihat sebuah tatanan negara yang nyaman, tenang,  damai, dan jauh dari kisruh-kisruh yang tidak perlu.
Hingga akhirnya, Tuhan pun tersenyum melihatmu..
Hingga akhirnya, kau lihat bangsa Indonesia bertepuk tangan atas usahamu membawa perubahan..
Hingga akhirnya, kau diangkat sebagai pahlawan meski yang mengangkat itu adalah kamu sendiri..
Maka saksikanlah, bahwa ternyata merubah negeri itu dimulai dengan merubah diri sendiri..
like this, saya nggak mau terus2an jadi PNS hehehehe :P
BalasHapuswakakakak..
BalasHapuskalo dah reformasi gini, kayakne gak begitu sering makan hati Cha..
tapi yo sama, aku belum terpikir untuk bertahan di PNS seumur hidup, hehe
cemungudh!!
yaiyalah mas ntar ada pensiunnya masak seumur hidup... ^__^
BalasHapus@yunis: hihihi...
BalasHapus