Ketika kantuk menyerang di saat tidak tepat

Fenomena ngantuk di kelas, saat rapat, saat khutbah Jumat (bagi yang muslim), ketika ada sambutan di suatu acara, dll adalah hal yang biasa kita temui. Pernahkah kita mengalaminya? Kalau saya cukup sering, hehe..

Kebiasaan mengantuk yang tidak pada tempatnya ini seharusnya dapat kita hindari, karena tentu saja ada resiko-resiko yang harus kita tanggung. Resiko minimalnya adalah kita tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh seorang narasumber di forum/kelas tersebut, padahal bisa jadi hal-hal yang disampaikan adalah hal yang seharusnya kita ketahui dan hanya di momen itu kita dapatkan, sedangkan resiko maksimalnya adalah ketika kita dipergoki mengantuk hingga terusir dari ruangan itu atau nama kita akan di blacklist oleh beliau dan mempengaruhi nilai rapor kita (jika pembicaranya adalah dosen/guru). Iwan Fals aja bisa terinspirasi dengan fenomena ini lewat lirik “wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat”, dan Presiden SBY pun pernah menegur dengan keras pada pimpinan daerah yang mengantuk saat ia berpidato, kasihan mereka yang kesorot kamera pas lagi teler hingga masuk di berita TV hari itu.. hihi..

Jika kita bertanya pada diri sendiri, mungkin ada banyak alasan yang bisa kita kemukakan sebagai alibi atau pembenaran akan kebiasaan ini, misalnya waktu istirahat yang tidak cukup karena semalam banyak nyamuk (kok gak disemprot ya…), tubuh yang kelelahan karena pagi-pagi harus olahraga keliling monas 10 kali (gempor juga nih…), makan-makanan pemicu ngantuk misalnya nasi goreng (kata temen, ini alasan dia tabu makan nasi goreng ketika pagi, haha..), suhu udara ruangan yang sejuk sepoi-sepoi (jangan-jangan emang sengaja duduk di deket AC, wahh..), gak begitu interest sama apa yang disampaikan (padahal sukanya ngegame DOTA, hmm.. sampai lupa tidur ya mas..), hingga yang terakhir dan paling sering dijadikan kambing hitam adalah pengajarnya yang kurang mampu menyampaikan dengan baik (duduk di depan, pandangan ke bawah atau ke langit, suara ngebass, gak ada interaksi, ngomong cuma sama diri sendiri, sudah merasa cukup dengan slide, dll. Yang kesindir introspeksi ya… hihi.. ^^). Namun, di balik itu semua, tetap saja kembali ke kita, apakah benar-benar bertekad untuk mengikuti kelas dengan penuh antusias, atau tidak ada usaha sama sekali ketika mata sudah benar-benar tertarik antar kelopaknya alias mengantuk. Tentu dengan konsekuensi seperti yang sudah saya sampaikan di paragraf sebelumnya.

Berikut ini saya sampaikan tips untuk mengurangi atau menghilangkan kantuk di kelas, anda bisa mencoba satu per satu karena bisa jadi hanya satu cara yang paling efektif bagi anda. Lets check it out:

Mengalihkan ngantuk pada hal-hal yang anda gemari
Jika anda gemar menggambar sketsa, maka ambillah pulpen, gambarlah sesuatu pada buku catatan. Jika anda gemar bernyanyi maka bersenandunglah pelan-pelan atau jika tidak memungkinkan gerakkan kaki-kaki dan tangan anda mengikuti irama lagu itu (seperti seorang drummer), jika suka membaca maka bawalah sebuah buku favorit anda lalu bacalah secara sembunyi-sembunyi, tapi ingat jangan keterusan… setelah kantuk hilang fokus lagi ke pelajaran ya..

Minta bantuan teman
Tips yang ini hanya berlaku ketika teman di samping anda tidak ikut mengantuk, makanya cari teman sebangku yang selalu antusias ketika di kelas. Ada beberapa hal yang bisa anda minta pada dia, di antaranya:
Cubitlah aku!
Ya… suruh dia mencubit lengan anda keras-keras,, waduh… Saya sering melakukannya, rasa sakit akibat cubitan itu bisa membuyarkan kantuk kok.

Kageti aku!
Yang ini juga lumayan ngeffek. Sampaikan padanya untuk mengagetkan anda yaitu ketika anda sampai tertidur, dia harus membangunkan anda dengan menepuk bahu atau menyenggol keras-keras. Namun, hati-hati buat yang punya penyakit jantung atau sering latah.. bisa-bisa bikin geger satu kelas.

Plintir aku!
Kok plintir sih?? Aneh??. Sebenarnya maksud saya yang diplintir adalah kulit tangan kita. Caranya adalah dengan memlintir kulit tangan kita seperti ketika memeras cucian basah. Memang sih.. kayaknya tidak baik untuk kulit, tapi cocok untuk di saat-saat genting seperti ini. Namun, tidak berlaku untuk si gemuk..

Pijit aku!
Waduh… ngajarin yang jelek nih… Eits jangan sentimen dulu. Hal ini hanya boleh anda tawarkan pada teman di samping anda yang kebetulan ia adalah sohib atau teman akrab anda. Kalau pada orang yang tidak dikenal bisa berabe, bahkan malah digampar kalo anda adalah cowok dan disamping anda adalah cewek^^. Pijit pada bagian yang umum saja, misalnya bahu dan leher.

Pikirkan hal yang anda sukai atau yang memang harus dipikirkan saat itu.
Yang ini sifatnya pengalihan perhatian sementara. Misalnya anda sedang terlilit hutang, maka bisa saja anda memikirkan darimana berhutang lagi (gali lobang tutup lobang donk.. ^^), atau jika sebentar lagi anda akan menemui orang yang anda sayangi, pikirkan apa yang harus anda lakukan saat itu. Ketika kondisinya anda di dekat jendela dan bisa melihat keluar, maka sekali-kali hiruplah nafas dalam-dalam dan lihatlah objek menarik di luar sana. Ingat, setelah cukup terjaga, kembali pada laptop ya..^^

Ajukan pertanyaan pada pengajar/penceramah di depan
Sebenarnya ngantuk itu muncul karena anda hanya mendengarkan dan tidak melakukan apa-apa. Cobalah, ketika anda bertanya maka otomatis kantuk akan berkurang. Kok bisa? Menurut saya hal itu karena bertanya membutuhkan keberanian/nyali yang tentu memacu adrenalin bahkan kadang terbata-bata saat bertanya (untuk beberapa orang). Nyali itu bisa mengikis timbunan kantuk lho.. Dan tentu saja setelah bertanya kita akan memaksakan diri untuk melek saat narasumber memberi jawaban.. Lalu, kalau dari tadi ngantuk, apa yang ditanyakan?? Bisa bertanya pada teman, atau ketika di awal belum ngantuk, anda sudah siap dengan pertanyaan. Oke!. Eits hampir lupa, tips ini tidak berlaku saat khutbah lho ya…

Cuci muka atau berwudhu (bagi yang muslim)
Tak bisa disangkal lagi, ini cara yang cukup efektif untuk mengusir kantuk. Keluarlah untuk mencuci muka, kalau bisa memakai produk pencuci muka juga lebih bagus. Semakin dingin/sejuk airnya semakin terasa segarnya. Kata seorang ulama nih.. (nasehat buat yang muslim), yang bikin ngantuk saat khutbah menurut hadits adalah para syetan menaburi mata kita dengan semacam bubuk (gaib). Kita tahu syetan terbuat dari api, maka cara membunuh api adalah dengan air… maka jika memungkinkan untuk berwudhu ya berwudhulah..

Makanlah permen
Rasanya yang manis tidak dipungkiri bisa merangsang otak untuk aktif lagi. Sebenarnya saya agak heran, kenapa dulu ketika di SD, dilarang makan permen di kelas ya?? Mungkin kesannya tidak sopan ya.. Tapi saya yakin, ketika SMA dan kuliah kebanyakan pengajar memperbolehkan. Biasanya agar lebih ngeffek saya makan permen kopi atau yang mint. Tapi ya jangan berlebihan ya.. sayangi gigi anda

Cara ekstrem (jika kemungkinan besar akan mengantuk) adalah dengan Tidak Sarapan.
Dari beberapa sumber yang saya simak, setelah mengkonsumsi sesuatu tentu saja tubuh perlu upaya untuk mengolahnya. Nah.. kebiasaan kita sebagai warga Indonesia, bukan namanya sarapan/makan kalau tidak pakai nasi, “buat apa makan kalau tidak kenyang??”. Ketika kita mengkonsumsi makanan berat tubuh diharuskan menyuplai darah ke sistem pencernaan, sistem saraf pun juga terpaksa menyumbangkan stok darahnya yang menyebabkan untuk sementara otak akan kekurangan oksigen. Apalagi nasi mempunyai kadar glicemic yang tinggi, bisa menyebabkan pankreas memproduksi hormon insulin yang banyak, dan itu membutuhkan energi yang tinggi, hingga akhirnya sel-sel tubuh kita kelelahan. Namun, tak dapat dipungkiri sarapan juga perlu sebagai cadangan energi awal untuk beraktivitas. Maka jika anda ingin sarapan, sebaiknya tidak makan dengan porsi besar dan usahakan agar unsur-unsurnya seimbang (tidak berlebih hanya pada karbohidratnya).

Oke cukup sekian tips dari saya.. semoga bermanfaat, selamat mencoba!!




Komentar