Justice Tragedy


Bentar-bentar..
Kalau pembaca berkenan, silakan baca postinganku sebelumnya, soalnya coretan kali ini dikit banyak masih berkaitan dengan yang yang itu.

Kalau kita udah yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah itu ada, pasti kita yakin bahwa Ia akan memberikan balasan di kemudian hari/waktu. Eh, barangkali ada yang bertanya, mengapa aku suka ngulangin kata “yakin” berkali-kali? Gini bro/sis.. soalnya keyakinan yang kuat pada-Nya itu modal utama karena keyakinan secara harfiah juga mempunyai kemiripan dengan keimanan. Jika keimanan udah mengendur, maka orientasi dan semangat hidup menjadi buyar, dikit-dikit galau, dikit-dikit mengeluh, dikit-dikit maksiat, dikit-dikit ngambek sama Tuhan, dsb. Begitu juga dengan berbuat baik, kalau dari awal udah yakin Allah akan memberi balasan yang baik pula pasti kita ikhlas dan bersungguh-sungguh ngejalaninnya. Kan Allah Maha Adil toh.. dilarang cemas dan galau tentang ini.. hehe..

Beda Allah beda manusia. Di alam nyata ini, udah sering kita temuin hal-hal yang bisa dibilang jauh banget dari keadilan. Indonesia gitu loh.. semuanya –yang tidak adil- ada disini (lagi pengen jujur). Meski dah pada tahu, saya tertarik nyebutin beberapa kasus yang sering bikin saya gemes. Bukan kasus hukum lho, kalau itu sih bukan cuma bikin saya gemes, bikin kepengen nembak jidat hakim atau jaksa kotor pake sniper.. haha..

1)      Pukul Rata Nilai
nah, yang pernah kuliah, pasti dah sering denger yang beginian.. suka ya?? konon ceritanya sih, banyak yang demen beginian. Praktis, simpel, dan dijamin aman!! Guaranted!!. Padahal sepertinya gak mendidik banget ya.. coba bayangkan aja deh, misalnya anda dan saya adalah orang pintar (meskipun kenyataannya memang pintar^^) dan doyan belajar, sementara temen sekamar anda cuma makan-tidur-BAB-tidur lagi-nge-game, dan belajar pake sistem kebut semalam, lalu pas ujian kita serius mikir dan dia ketiduran sampai bikin lukisan pulau dengan cat air ludah di lembar jawabannya , eh.. tiba-tiba ada informasi bahwa si dosen ternyata adalah seorang petinju yang sukanya mukulin rata anak didiknya, gimana perasaan anda? Ikhlas? tentu.. tapi bukan berarti keadilan cuma ada di buku teks-teks pelajaran kan? dan ujung-ujungnya kita (yang pintar tadi) jadi jengkel dan malas belajar. Ada yang nggak setuju?

2)      Presiden dan Jajaran Menteri Selalu di Saf depan
Saya termasuk orang yang hatinya bergejolak gegap gempita ketika tahu bahwa saf awal di plot untuk pemimpin negara. E-ge-pe.. mau dia presiden kek, mau raja kek, ini urusan akhirat men!! Dan tahu sendiri kan.. Saf paling depan itu dapet pahala segedhe unta, di belakangnya berturut-turut dapet sapi, kerbau, kambing, ayam, telur ayam, dan paling belakang dapat sandal baru (hahahaha.. yang tentang unta sahih, yang seterusnya tidak dijamin^^). Nah untuk urusan akhirat mbok ya sesuai ma sunnah-Nya, yang datang duluan berhak duduk di paling depan. Lucu kan, kalau presiden datang belakangan trus lewat pintu samping langsung jalan pelan-pelan buat ambil posisi di saf unta? kok gak menghargai yang udah datang dari tadi sih? dah kacau sistemnya nih.. jelas gak adil toh!! -____-

3)      Undian Tabungan
Menurutku, undian tabungan bikin yang kaya makin kaya, yang miskin dan jelata gak pernah bahagia. Makin besar tabungan, makin punya banyak kupon, dan makin besar peluang dapat hadiah. Meskipun secara logika, bisa saja yang tabungannya dikit, dan cuma punya peluang kecil bisa menang, tapi bagiku kok sepertinya hanya akal-akalan aja deh. Masak cuma punya tabungan 5-10 juta atau malah kurang, bisa dapat Toyota Camry atau Nissan Grand Livina? Kalau ada teman, saudara, kerabat, atau tetangga anda yang pernah dapat dengan kasus yang sama bilang ke saya ya.. biar gak gemes lagi.. ^^

4)      Budaya Contek-Menyontek saat Ujian Kelulusan
Hampir sama dengan poin ke-1, yang belajar dengan giat bisa jadi nilainya sama, bahkan lebih jeblok daripada yang malas-malasan. Kita semua punya nurani, tentu sangatlah tidak pantas prestasi menjadi mainan seperti ini. Tapi kan dia temen kita? tapi kan kita sedih kalau ada yang nggak lulus? entar aku dibilang pelit gimana? aku ikhlas-ikhlas aja kok berbagi jawaban. Well, apapun excuse yang kita cari, hakikatnya tetap satu, itu TIDAK ADIL. Setuju?

5)      Bayar angkot/metromini, jauh dekat Rp2000,00
Adil nggak ya? Tapi kalau yang ini saya justru suka yang begini.. Udah Pe-We sih.. wkwkwk

6)      Gak mau antri, sukanya berkerubung mirip ikan berebut umpan
Tiap kali ada situasi seperti ini, rasanya kok saya ingin jadi pemimpin pasukan gitu, mau saya bariskan membentuk dua banjar gitu. Dulu waktu magang di Jakarta saya sering bete di halte bus TransJakarta Busway, udah nunggu busnya cukup lama, penumpang-penumpangnya sering gak mau antre. Perlu ada petugas yang ngatur, itupun gak maksimal. Pintu selebar dua meter, seharusnya akan tertib jika dibuat antrean tiga banjar, tapi biasanya orang-orang pada gak mau antre, main nyerobot dan langsung ke dekat pintu, dari pintu ke belakang ada barisan orang yang mau antri, biasanya dikalahkan dengan orang dari kanan dan kiri pintu yang langsung mendesak masuk ke bus, parah banget kan? semuanya punya kepentingan, tapi tetep antre dong, tegakkan keadilan!! gimana Indonesia berubah kalau begini terus!! -_-“

Sebenarnya masih banyak hal di sekitar kita yang ujung-ujungnya sangat menciderai nilai-nilai universal keadilan. Namun, karena udah malam, saya putuskan untuk menutup kran ide yang terus mengalir (ciyeee...). Anda bisa menambahkan sendiri kok. Yang jelas, manusia jelas tidak bisa adil seadil-adilnya, tetapi sebagai khalifah (wakil Allah di bumi) kita dikaruniai akal dan hati untuk dapat bertindak seperti sifat-sifat Ilahi. Tanpa keadilan ditegakkan, rasanya kebaikan berat dilakukan, karena kita hanyalah seorang insan, bukan cuma di akhirat ingin mereguk balasan, tetapi juga di bumi tempat kaki dipijakkan.

... Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"... (Az-Zumar: 39)
“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.” (Al Jaatsiyah: 45)
“Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? Mereka tidak sama.” (As-Sajdah: 32)

Komentar

  1. secara tulisan ga ada kritik deh bang.. tulisanmu keren..
    mungkin tinggal maen2 sama themenya aja. .masih terlalu simple,.. dan terkesan sempit lho thememu yang ini.. mungkin tambahin widget di sidebar aja..
    soalnya widget di bawah tulisan itu sering dicuekin pembaca lho

    BalasHapus
  2. oh gitu ya mel.. tengkyu ya..
    aku bingung milih tema mel
    mau kukasih yang keren, tapi biasanya tulisannya jadi keliatan minor. Aku pengen nguatin di tulisannya, tapi pas liat blogmu kok kayaknya kerennnn!! tema keren, tulisan juga keren dan enak dibaca..
    pilihan yang bagus.

    Iya deh, ntar kucari yg simpel tapi gak terlalu simpel kayak ini. Tengkyu ya..
    harus sering blogwalking juga nih..
    :)

    BalasHapus

Posting Komentar