Sabtu-Minggu,, aku untukmu...


Sapu, ember, tongkat pel, sikat, sabun, kompor, pisau, magickom, dispenser, panci, ulegan, sendok, piring, sunlight, dan minyak goreng.  Eh, bukannya aku lagi jualan, tapi menjelaskan bahwa barang-barang tersebut selalu bersamaku di akhir pekan. Layaknya sebuah rumah pada umumnya, rumah dinasku juga perlu kuurus.  Dan akhir pekanlah waktu yang paling tepat. Perut pun juga harus kumanjakan, tentunya dengan memasak sendiri agar kantong tak cepat kempis, dan akhir pekan adalah waktu yang tepat. Baju dan piring kotor pun kutumpuk selama lima hari, dan akhir pekan pun juga waktu yang tepat untuk membersihkannya.
Yah, begitulah aktifitas wajibku di akhir pekan. Maklum, menempati rumah dinas yang berukuran 10x6 meter sendirian memang tak mudah. Rumah yang terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi ini memang sangat layak ditempati, tetapi sepertinya kurang cocok ditempati sendirian. Repot juga ternyata. “Ha!!... Butuh pendamping??” kok pikiranmu sama denganku sih.. ya iyalah tentu aku ingin nyari pendamping kawan, tapi belum sekarang. Hehe

Hari Sabtu kemarin, aku bangun agak siang memang, rasanya ingin tidur lagi setelah sholat Shubuh. Kapan lagi kalau gak di hari libur ya.. hehe. Habis bangun aku kumpulkan tenaga, lalu mulai memasak. Kali ini menggoreng tahu dan tempe, sambil mulai memasak nasi di magickom. Memasak tahu dan tempe kian nikmat karena ibunda sudah membekaliku dengan bumbu raciknya siap saji. Kemudian, setelah itu aku iris bawang merah dan putih, sebagai persiapan memasak sayur bayam, meskipun bayamnya belum kubeli.  Hehe.. Baru setelah itu aku menyapu lantai dan mengepelnya agar wangi. Habis itu, aku cuci sepatu yang penuh lumpur, ‘oleh-oleh’ dari Ekspedisi Danau Habema minggu lalu. 

Tak berapa lama kemudian, ada teman yang mengajak belanja ke pasar Jibama. Katanya mau membeli buah dan ikan. Karena memang harga-harga di pasar yang berjarak 1,5 kilometer dari kota itu lebih murah, maka aku ikut saja. Di sana aku membeli jeruk, bayam dan kangkung, juga pisang. Jeruk 12 biji 30.000, bayam dan kangkung masing-masing 5000, dan pisangnya satu sisir bisa kubeli seharga 20.000. Temanku, sebut saja Mam, membeli ikan mujair, untuk dibakar nanti malam. Wow..

Sesampainya di rumah, aku langsung memasak sayur bayam. Tahu resepnya nggak?? Gampang... Panaskan air dalam panci sampai mendidih, lalu masukkan bawang merah dan putih yang sudah diiris, kemudian masukkan bayam yang sudah dicuci, baru tambahkan gula putih dan garam secukupnya. Sebenarnya bisa ditambahi daun salam, karena sedang kosong persediaan, ya terpaksa tak ku tambahkan. Hehe..
Aktifitas wajib tiap akhir pekan selanjutnya adalah membaca dan menulis. Hari Sabtu kemarin, aku membaca lanjutan halaman buku Living Islam. Eh, ternyata perut yang kenyang memberatkan kelopak mataku, hingga akhirnya aku pun tertidur. Sorenya aku mengikuti halaqoh pekanan. Kali ini di rumahnya Pak Haji Bambang.
Malam harinya kulanjutkan aktifitas wajib berikutnya, yakni mencuci baju. Eh, ternyata temanku Mam dan Al benar-benar membakar ikan yang dibeli tadi pagi. Aku cuma bisa membantu membuatkan kopi susu dan menyediakan beberapa camilan. Benar-benar luar biasa anak-anak itu.

Begitulah beberapa aktifitas wajibku di hari Sabtu. Kalau pas waktunya bak mandi sedang kotor, ya harus membersihkannya juga. Kalau pas rumput di halaman sudah tinggi ya perlu dipotongi. Hehe.. Kalau dilakukan dengan santai dan dinikmati, semuanya pasti menyenangkan juga. Hehe.. Kalau lagi pengen, aku juga akan melakukan olahraga, bisa lari pagi, bersepeda, ataupun main tenis. Tapi untuk kali ini sepertinya tidak dulu.

***

Udah hari Minggu nih.. Nah, karena beberapa aktifitas penting sudah dilaksanakan kemarin, maka di hari Minggu ini aku hanya memasak dan menulis. Menu masakan kali ini adalah telur balado dan tumis kangkung. Kebetulan cabe, bawang merah, dan bawang putihnya masih ada maka tinggal diiris tipis-tipis. Kemudian masukkan ke penggorengan ketika minyak sudah mendidih, tumis sebentar. Lalu masukkan daun kangkung yang sudah dicuci. Kalau sudah cukup layu tinggal tambahkan kecap manis, gula putih dan garam secukupnya. Jadi deh... Sedangkan untuk telur balado, kali ini bumbunya aku pakai bumbu instan. Memang kurang baik sih.. tapi ya agak malas bikin bumbunya he..:). Oiya lupa, sebelum membuat semua itu, aku sempat memasak nasi goreng telur. Bumbunya gampang kalau yang ini. Cuma bawang merah, putih, dan cabai dihaluskan, lalu tambahkan garam. Nikmat deh!!

Kemudian aku lanjutkan dengan menulis apa aja yang tersimpan di kepala. Jika sudah sore nanti, aku mau ke kantor sebentar, untuk mencicil pembuatan buku dan video profil kantor yang deadlinenya tinggal beberapa hari lagi. Hmm.. pengen BBS (Bobok-bobok siang) tapi gakbisa nih.. :(

Sore hari di hari minggu, ada tontonan wajib bagiku, yakni Kick Andy di MetroTV. Lha kapan lagi kalau gak yang episode tayangan ulang ini. Kalau yang tayang tiap Jumat kan sudah terlalu malam di Waktu Indonesia Timur.. Kemudian, malam harinya, jam 09.00 WIT aku akan menonton Mario Teguh Golden Ways. Lumayan untuk membangkitkan motivasi menghadapi hari Senin. 

Apapun yang kita lakukan, memang harus disyukuri aja ya..

Happy Weekend semua..

Besok kerja lagi!!

Komentar

  1. sabtu minggu saya main jalan2 hehehehe...
    rajin banget kamu masak mbang, aku aja kadang malesan :P

    BalasHapus
  2. @chacu: gimana lagi.. single parent chu.. hahay.. kalau beli terus ya kantong kering juga. Wamena gitu..
    kalau beli sayur doang, menunya itu-itu aja.. daun singkong, kacang, nangka, dan capcay.. bosen.
    Gak ada warteg soalnya.
    mas wahyu sregep masak juga tuh..

    @eko: good 'single' boy!! :)

    BalasHapus
  3. iya beliau pernah cerita sering masak pas di wamena
    kalau disini warteg masih dapat limaribuan sih hehehe

    BalasHapus
  4. nek kegiatanku week end kok turu tok ya mbot..
    bedo kro koe...

    semangat gan...!

    BalasHapus
  5. @chacu: rekoso mergo kepekso iki.. :)
    @sidiq: wis ngerti kawit mbiyen diq.. hehe

    BalasHapus

Posting Komentar