Gara-gara sunat-sunatan, tiga nyawa melayang


Anda pasti kenal khitan, atau oleh masyarakat Jawa disebut Sunat. Ritual yang merupakan salah satu Sunnah Rasul ini biasanya dilaksanakan di Tempat Praktik Dokter atau Ahli Khitan. Prosesi khitan digunakan untuk menghilangkan kulit yang menutupi ujung kemaluan anak laki-laki, agar menghindarkan dirinya dari najis yang menyebabkan tidak sahnya sholat dan menjauhkan diri dari kuman penyakit. Biasanya ketika khitan sedang dilaksanakan, pasien tidak merasakan apa-apa karena sebelumnya sudah diberi suntikan mati rasa. Rasa sakit ringan baru muncul ketika lewat hari pertama dimana efek biusnya sudah hilang. Namun tidak sampai menyebabkan kematian.

Namun di suatu daerah di Jepara, saya pernah mendapatkan kabar burung bahwa ada anak kecil yang meninggal karena sunat. Bukan hanya dia yang jadi korban, tetapi juga kedua adiknya.
Ceritanya seperti di bawah ini, saya tambah dengan percakapan agar anda lebih nyaman membaca,
Suatu hari, ada dua orang kakak beradik yang berumur sekitar 7-10 tahun sedang bermain di suatu tempat. Saat itu mereka membawa gunting yang cukup tajam. Bicaralah sang adik pada kakaknya (dalam bahasa Jawa) “Kak, main sunat-sunatan yuk!!”. Sang kakak yang belum pernah tahu rasanya disunat langsung mengiyakan, “Ayuk!”. Saat itu tidak ada orang yang melihat mereka. Karena mereka masih anak-anak, dan tidak ada orang disekitar, maka mulailah sang kakak membuka pakaian bawahnya. Sejurus kemudian, si adik yang bertindak sebagai dokter sunat gadungan langsung memotong kemaluan kakaknya. Karena tidak pernah menjadi dokter dan dianggap hanya sebagai permainan yang dipotong bukan hanya kulitnya, tetapi badan kemaluannya. Maka mengucurlah darah keluar dengan derasnya, dan sang kakak menjerit sekencang-kencangnya. “Aduuuhhhh!!!”

Mendengar teriakan anak kecil, ada beberapa orang yang datang ke TKP. Si adik masih terpaku melihat kakaknya, sementara muncul danau kecil di pelupuk matanya. Tak mau disalahkan oleh orang-orang yang datang, si adik langsung melarikan diri. Usaha orang-orang untuk menyelamatkan sang kakak tidak menemui hasil, malaikat maut datang tepat waktu dalam melaksanakan tugasnya.

Orang-orang tak tinggal diam, langsung dikabarkanlah berita menggemparkan ini pada ibunya yang berada di rumah, “Hey!!, itu lho anakmu habis main sunat-sunatan, si anu motong burung si anu!”. Seketika itu, Ibu mereka yang sering terkejut, langsung bergegas mengejar anaknya yang melarikan diri. Tanpa ia sadari, saat itu juga ia melepaskan bayinya yang masih kecil dalam sebuah ember mandi bayi. Tadinya si ibu memang sedang memandikan bayi tersebut. Tak ayal, ajal juga menjemput bayi yang terendam di air itu.
Tanpa menyadari apa yang ia lakukan barusan, si ibu yang panik langsung mencari dan mengejar anaknya yang pernah menjadi dokter khitan itu. Kesana kemari ia mencari tak jua ketemu. Hingga dikabarkan bahwa sang anak yang melarikan diri itu telah tertabrak motor di jalan raya dekat kampungnya. Tragis..

Catatan:
Cerita di atas hanya kabar burung, kebenarannya belum dapat dipastikan. Cerita yang kuperoleh tidak selengkap itu, maka aku menambahinya pada tulisan ini. Semoga ada hikmah dan bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar