Antara Baik dan Mengajak Kebaikan

Seorang ustad mengungkapkan, kurang lebih begini: "Sudah menjadi fitrahnya bahwa saat anda baik, mungkin banyak orang menyukai. Namun, saat anda mulai mengajak orang menjadi baik, orang-orang akan mulai menghindar"

Ungkapan tersebut membuat saya merenung, benarkah demikian? Jika benar, tentunya ini menjadi tantangan atau sebaliknya menjadi hambatan bagi mereka yang mengamalkan Firman Allah Subahanhu wata'ala dalah Surah Al-Ashr. Setiap orang merugi, kecuali yang beriman, beramal sholeh, dan mengajak dalam kebaikan dan mengajak dalam kesabaran. Juga masih banyak ayat Al Quran dan Hadits yang menekankan pentingnya kita menyampaikan kebaikan dan sedikit ilmu agama yang kita punya. Baik untuk diri sendiri saja itu tidak cukup.

Kita bisa kembali menengok ke kitab Sirah / Sejarah Rasul. Karena memang dari sanalah kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah yang luar biasa berharga. Rasulullah sallallahu alaihi wa alaihi wasallam pada mulanya disukai banyak orang, diyakini kemuliaan nasabnya, diakui kebaikan akhlaknya, bahkan digelari Al Amin (yang dapat dipercaya). Namun, saat mulai menyampaikan risalah dakwah, sama seperti Nabi dan Rasul lainnya, ia mulai dijauhi. Bahkan, ujung-ujungnya dicela dan dimusuhi.

Kemudian muncul pertanyaan dalam diri, "Mungkinkah caranya dalam menyampaikan bisa diperbaiki sehingga kita tidak dimusuhi?". Hey... bukankah cara Rasulullah dan para Sahabat adalah cara-cara yang benar-benar sudah unggul. Bukankah cara-cara mereka adalah yang sesuai wahyu Ilahi?

Benar juga sih, setiap orang tentunya mempunyai pertahanan diri, merasa sudah benar atau minimal tidak ingin dianggap remeh. Pun setiap perubahan apapun termasuk menjadi lebih baik lagi itu juga tidak selalu nyaman. Barankali, hanya orang-orang yang selalu mengejar hidayah, yang ketika diingatkan Firman-Nya dan Sunnah Nabi-Nya ia akan kembali merenungi nasihat baik orang lain, dan seketika itu berupaya untuk melaksanakannya.

Kesimpulannya, menjadi baik itu mudah. Namun, saat mulai mengajak kebaikan, bersiaplah atas apa yang terjadi.

Komentar