Memahami Peranan Ekspektasi Masyarakat

Dalam banyak literatur ilmu ekonomi khususnya yang berhubungan dengan ekonomi moneter, faktor ekspektasi masyarakat (rational expectation) punya peran penting dalam mendukung kebijakan.

Mudahnya begini, misalnya pada suatu Minggu, ada pasutri yang ingin berlibur ke sebuah tempat wisata terkenal dengan wahana-wahana permainannya. Namun, sang Suami bilang "Besok aja deh yank, kan besok aku masih cuti, kalau hari ini pasti ramai deh, ntar jadi panjang ngantri wahananya". Dengan alasan itu mereka tidak jadi pergi berwisata, dan menundanya esok hari, yaitu hari Senin.

Dari cerita di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa:
1. Biasanya hari Minggu ramai, hari selain Minggu tidak terlalu ramai 2. Mereka berekspektasi hari Minggu itu (tanggal kejadian) seperti hari-hari biasanya 3. Mereka melakukan tindakan sesuai ekspektasi, yaitu tidak jadi berangkat 4. Mereka akan berangkat pada hari Senin poin 1 dan 4 adalah fakta, sedang 2 dan 3 adalah ekspektasi. Tapi, poin 4 erat kaitannya dengan ekspektasi 2 dan 3. Apa yang akan terjadi di hari Senin? dan apakah terbukti ekspektasi mereka? Jawabannya adalah: 1. Ekspektasi mereka terbukti. Seperti biasanya, hari Minggu saat itu benar-benar ramai, dan mereka beruntung, karena saat tiba di lokasi pada hari Senin sedikit sekali pengunjung dan mereka puas 2. Ekspektasi mereka sama dengan ekspektasi banyak orang. Karena setiap orang menganggap hari Minggu akan ramai, maka mereka rela menambah cutinya, atau membolos kerja demi untuk berlibur di hari Senin. Karena ekspektasi mereka, yang terjadi adalah, hari Minggu tidak seperti biasanya, pengunjungnya sangat sedikit. Sedangkan pasutri di atas kecewa, karena ternyata ekspektasi mereka keliru, saat tiba di lokasi pada hari Senin, antrian loket saja sudah mengular. Pada kasus kebijakan moneter, barangkali otoritas moneter memperkirakan bulan Juni yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, inflasi yang biasanya 1% per bulan melonjak menjadi 3-4%. Maka, segenap kebijakan dirumuskan untuk menekan efek dari inflasi itu. Sayangnya, pada tahun ini, masyarakat muslim sudah lebih cerdas dan beriman semuanya. Daripada belanja kebutuhan di bulan Ramadhan, mending beli sekarang lalu disimpan. Ekspektasi tersebut membuat permintaan bahan-bahan makanan melonjak drastis pada bulan Mei, sebelum Ramadhan. Yang terjadi adalah, kebijakan moneter menjadi tidak tepat sasaran, dan inflasi terjadi tidak seperti yang diharapkan. Ekspektasi masyarakat yang baik adalah yang sesuai dengan target yang diharapkan otoritas moneter. __o0o__ Saat ini, banyak orang yang berekspektasi bahwa harga-harga properti akan terus menanjak dan semakin sulit terbeli, maka semua orang berbondong-bondong membeli properti meski sebenarnya mereka belum butuh. Apa yang terjadi?

Komentar