Tugas Belajar atau Belajar Karena Banyak Tugas?

Bismillah, Apa kabar pembaca budiman?

Sudah cukup lama aku tidak menyentuh blog Bambangisme ini ataupun mengulik ulik akun kompasianaku. Sebenarnya, ketika kita sudah mencanangkan diri untuk menulis, seharusnya kita 'istiqamah' untuk melakukannya. Kadang kita masih punya semangat, lalu disibukkan dengan hal lain yang membuat kita tiada tenaga tersisa, itu bisa diterima. Namun, lama-kelamaan tak ada kesibukan pun kita akhirnya terlupa dan semakin sering meninggalkannya. Hiks..

Singkat cerita, posting terakhirku sebelumnya, aku masih berada di zona GMT+9.00. Bukan di Tokyo atau Seoul, tapi di Papua. Dan... taraaaaa!!! atas izin Allah ta'ala aku bisa menulis kembali di GMT+7, bukan untuk sekali ini saja InsyaAllah. Alhamdulillah, perjuangan yang keempat kalinya meraih beasiswa pendidikan akhirnya dibayar tuntas oleh Allah Ta'ala. Berkat doa ibu, istri, mertua, kakak, kakak ipar, dan tentunya teman-teman semuanya. Sekarang aku jadi orang Ngalam ker!! Merantau di kota sejuk di timur pulau Jawa, bukan lagi timur Indonesia.

Gedung Rektorat Univ. Brawijaya (foto sendiri)
Saat ini aku tercatat sebagai mahasiswa undergraduate Univ. Brawijaya Malang, lengkapnya Jurusan Ilmu Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Melanjutkan studi dari D3 Akuntansi Pemerintah ke S1 Ekonomi Pembangunan itu suatu yang hmm..... nanonona guys.. dibilang asyik, ada gak asyiknya, dibilang susyah, tapi ada gampangnya. Hehe.. yang jelas, jurusan ini memang aku yang memilih dan memikirkan sejak lama. Pertama karena aku suka dengan ilmu ekonomi, kedua karena aku agak bosan dengan hitungan currency di Akuntansi, dan ketiga aku mencari yang lebih banyak teorinya. Astaghfirullah, untuk yang ketiga ini dugaanku salah kaprah, ternyata di EP (Ekonomi Pembangunan) juga banyak hitungannya, mata kuliahnya ada Matematika Dasar, Matematika Lanjutan, Statistika, Ekonometrika, dll. hihi... tapi aku suka aku suka!! berbeda dengan akuntansi, hitungannya jarang yang menggunakan banyak angka nol, tetapi lebih banyak di aljabar dan fungsi. Kemudian, ada gambar-gambar kurvanya lho. Tapi ya, karena alih jurusan aku direncanakan menempuh studi selama tiga tahun di sini (6 semester), lebih lama setahun daripada yang mengambil S1 Akuntansi. Nikmati ajaaaaaa...

Apa mungkin karena S1 ya, kok rasa-rasanya tugasnya banyak ya.... padahal masih S1. Sepertinya dosen-dosen memang diarahkan untuk sekadar menjadi fasilitator. Benar juga sih bila dipikir sambil minum kopi. Jam kuliah tiap pertemuan cuma 2,5 jam. Total satu mata kuliah ditempuh 16 kali termasuk UTS dan UAS. Apalagi mahasiswa sekelasnya banyak. Tampaknya susah untuk mengerti substansi dari mata kuliah yang diambil kalau tidak belajar sendiri. Maka dari itu, yang kualami bersama tiga kawan-kawan seangkatan dari DJPB hampir tiap dosen tipenya sama. Tugas! Paper! Review! Persentasi!. Mau gak mau sebagai mahasiswa, kami 'dijerumuskan' untuk belajar mandiri. Josh! Apalagi, riwayat mata kuliah yang sudah kami ambil di kampus STAN sebagian diakui, sehingga kami boleh meloncat ke mata kuliah dengan level lebih tinggi. Semisal, kami tak lagi mengambil Makroekonomi I, tapi langsung Makroekonomi II karena yang I sudah kami tempuh di STAN dulu. Namun, namanya sudah sekitar 6 tahun yang lalu, tentu kami harus membaca-baca lagi. Sabaarr...

Hasilnya, alhamdulillah di Semester ke-1 kemarin, kami berempat bisa melewati dengan hasil memuaskan. Sekarang sudah menginjak semester ke-2 yang tentunya mempunyai tantangan yang lebih lagi. Tarik maaang...



Kota Malang itu nikmat lho guys. Suhu udaranya kalau siang gak terlalu panas. Kalau malam dinginnya pas. Bergeser dikit ke arah barat, akan ketemu kota Batu yang merupakan pemekaran dari Malang. Di sana lebih dingin dari pagi sampai malam. Kota Batu terkenal dengan pariwisatanya, sampai distempel sebagai "Kota Wisata". Ada Jawa Timur Park 1 & 2, Museum Angkut, Museum Tubuh, Ecogreen Park, Selecta, dan Coban-coban (Air Terjun) di mana-mana. Komplit lho. Bahkan, menurut informasi, Batu sudah menggeser Bandung sebagai kota tujuan wisata nomor tiga di Indonesia, pertamanya adalah Bali, keduanya Jogja. Wow! Jadi, sudah bisa ditebak, saya dan keluarga cukup betah di sini, kalau mau bisa sih tiap minggu berwisata, tapi ya kantongnya insan Tugas Belajar gak setebal yang masih kerja kan.. hehe..

Mohon doanya agar aku bisa menyelesaikan tugas belajar ini tepat waktu ya teman-teman, dan semoga ilmu yang kudapatkan di sini bisa bermanfaat wabil khusus untuk diri sendiri, dan umumnya untuk seluruh umat manusia. Thank you..

Komentar