Menyambut wajah-wajah baru DJPB












Enak kali kalo di DJP, gajinya guedhee!!
Enak kali kalo di BC, kayaknya bisa nambah kegantengan gue..
Enak kali kalo di BPK, auditor kan akuntansi bangett…
Enak kali kalo di Bapepam, bisa ngerti saham-saham gitu.. kenal dengan para profesional juga..
Enak kali kalo di BPPK, jadi dosen intermediate keren gilaa..
Enak kali kalo di BKF, kuliah jalan terus.. ketemu orang-orang pinter pulakk..
Enak kali kalo di Setjen, Itjen, Anggaran, atau DJPK, gak jauh-jauh dari monas.. lagian gue udah eksis disini..
Enak kali kalo di PU.. Enak kali kalo di KN.. Enak kali kalo di BPKP..

Lupakan itu semua, karena Tuhan telah memilih anda untuk mengisi instansi paling jarang diminati, Direktorat Jenderal Perbendaharaan. “Welcome to the ‘jungle’!!”

Selasa, 21 Februari 2012 menjadi hari bersejarah bagi adik-adik kelas, lulusan STAN 2011. Setelah menunggu lebih dari tiga bulan, akhirnya harapan tiga tahun lalu agar bisa menjadi PNS sudah hampir pasti terwujud. Tentu rasa syukur yang tak terhingga menjadi keharusan bagi mereka. Namun, bagaimana perasaan ketika mereka sudah melihat pengumuman penempatan itu dan melihat instansi masing-masing? Akupun tak tahu, karena aku tak disamping mereka.

Sedih, galau, pengen nangis, cemas, syok, bahkan bingung mungkin menjadi hal yang wajar jika ternyata kolom instansi yang sejajar dengan nama kita tertulis empat huruf keramat “DJPB”, terutama bagi lulusan spesialisasi Akuntansi. Maklum saja, kesempatan yang sama untuk menempati seluruh instansi yang tersedia melambungkan mimpi-mimpi indah pasca lulus nanti, tetapi harus pupus karena faktanya Tuhan-lah, melalui petinggi Biro SDM Setjen, yang memutuskan hasil akhirnya. Itu yang saya alami dulu, BPK, BKF, dan BPPK adalah instansi favoritku, selalu kuberdoa agar Tuhan berkenan mengabulkan, dan sudah kutulis pula dalam peta hidupku. Namun, saat melihat pengumumanku dulu, aku bingung banget. “DJPB… ini instansi apa??” Gak kenal…

Barangkali surprise-nya angkatan kami berbeda dengan adik-adik sekarang. Kami dulu gak paham banget tentang DJPB, gimana penempatannya, apa kerjanya, gimana gajinya, kakak-kakak kelas yang sudah disana siapa? I have no idea. Soalnya sudah 3 tahun (sejak lulusan 2007) DJPB tidak meminta lulusan prodip, termasuk yang spes Kebendaharaan Negara pula. Maka, hampir sebagian besar dari kami tak tahu menahu tempat bertanya. Bahkan, aku pun cukup iri ketika teman-teman yang IPKnya (maaf) kurang bagus malah berkesempatan ke BPK, instansi idolaku. Sekali lagi IPK tidak menjamin karir dan masa depan anda. Hehe.. Beda dengan adik-adik sekarang.. yang sudah mengerti pola penempatan yang cenderung acak dan mengetahui penempatan-penempatan kami. Maka, tidak heranlah jika kesedihan melanda bagi adik-adik setelah menyadari bahwa Tuhan memilihkan DJPB bagi mereka. Penempatan jauh-jauh, terpencil, pelosok, jarang pulang, lebaran di perantauan dll tentu terbesit spontan saat itu. Namun, menurutku seharusnya mereka lebih siap mental untuk itu semua karena diberi kesempatan berlama-lama dengan keluarga di rumah tiga bulan kemarin.

Kontras dengan mereka, kami yang sudah setahun lebih menjadi DJPBers justru senangnya bukan main, status-status fesbuk kami sore itu betul-betul ceria, bahkan orang-orang yang jarang apdet status pun tak ketinggalan meramaikan ‘pesta’ menyambut ‘anggota petualang’ yang baru. Statusku yang berbunyi

Congratz..
adik2ku STAN 2011 yang sudah ditempatkan..
dah nunggu lama ya...
Khusus orang-orang terpilih yang ditempatkan di Ditjen Perbendaharaan,
gak usah malu-malu bertanya tentang Wamena.. hahayyy..
udah puas kan lama-lama di rumah.. :D

:senangnyahatikuadajunior2ini”

mendapat respon positif dari teman-teman, 13 orang yang suka hampir semuanya anak-anak Perbend. Ramai like dan komentar juga ada di status-status teman Perbend yang lain. Bahkan postingan berbunyi “Adek kelas qt uda pengumuman instansi hari ini... ada yang dapet kabar berapa yang "beruntung" masuk djpb???” di forum angkatan kami menjadi HT hari itu. Luar biasa senangnya. Ada yang langsung bicara tentang mutasi mereka (yang baru datang, yang lama pergi), tetapi ada juga yang menyukai kabar itu karena akan ada teman-teman baru yang senasib sepenanggungan dan hampir sebaya. Maklum, saat ini kami adalah yang paling junior di kantor, dan kakak-kakak di atas kami pun udah berumur 25 tahun lebih. Mohon dimaklumi, jika kami bersenang-senang di atas ‘penderitaan’ kalian.. hihi..
Bagaimanapun juga, kalian sudah beruntung bisa kerja. Tidak ada instansi yang sempurna, pasti ada kelebihan dan kekurangan, sama seperti kita. Maka, saran saya carilah sisi-sisi positif DJPB sebanyak-banyaknya, jangan fokus pada kekurangannya. Namun, bagaimanapun juga kita semua punya pilihan, lebih baik tegap melangkah di DJPB atau secara sengaja mengundurkan diri dan memilih pekerjaan lain. Cuma dua pilihan itu idealnya. Karena, DJPB saat ini membutuhkan orang-orang yang ikhlas bekerja (meski di tempat seadanya), produktif dalam berkarya, juga cerdas dalam memainkan peran. Tahun depan, InsyaAllah kami akan menerapkan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara), sistem yang hebat dan powerfull menurut saya, yang memang sudah lama menjadi mimpi-mimpi para pimpinan. Maka, gerakan peremajaan dengan pengusulan pensiun dini mereka yang tidak produktif dan penerimaan +/- 100 lulusan prodip baru tahun 2011 ini benar-benar pas menurut dugaan kami. Well, Selamat Datang di Direktorat Jenderal Paling Bahagia. Agar lebih tenang dan cemasnya berkurang monggo disimak poin-poin positif dari instansi ini..

1.       Banyak Pengalaman                      
Kalau bukan karena penempatan, kapan lagi bisa ‘kabur’ dari Jawa dan berpindah-pindah ke daerah-daerah eksotis di Indonesia? Gratis pula..
Kapan lagi bisa naik pesawat Garuda Indonesia dan terbang selama 6 jam?
Dimana lagi bisa bertemu suku-suku dan budaya-budaya berbeda di Nusantara?


2.       Makin cinta Indonesia                   
Dulu saya tidak kenal dengan Curup, Manna, Kotamobagu, Liwa, Makale, Larantuka, dll, tetapi karena saat itu harus memilih 4 kota impian di luar Jawa (yang tidak menentukan), perlahan saya mulai mengenali daerah-daerah itu. Saya pun sekarang jadi mengenal Wamena, kota eksotis di sebuah lembah. Setiap kali angkatan kami berkumpul, cerita-cerita tentang wilayah masing-masing begitu sering terjadi. Maka budaya nusantara yang dulu dipelajari saat masih di tingkat III bisa dibuktikan kebenarannya. I love Indonesia..

3.       Banyak teman dan solid
Saat ini pegawai DJPB lebih dari 9000 orang. Luar biasa. Maka dijamin, anda punya begitu banyak teman jika anda mau berkenalan. Di bandara atau di tempat umum, jika bertemu orang yang memakai kemeja/kaos/atribut perbend maka ajaklah berkenalan, dijamin anda akan mendapat sambutan menyenangkan, karena saya pernah mengalaminya. Kita cukup solid, maklum senasib dan sepenanggungan, sama-sama meninggalkan orang tercinta di tempat jauh, membuat kami sering berbagi. Apalagi pas bertemu di dinas, makin kelihatan solidnya

4.       Motivasi untuk beramal
Salah satu tugas DJPB adalah mencairkan dana APBN, maka otomatis sebenarya kita mempunyai peran penting dalam pembangunan Indonesia. Kemajuan di Kabupaten terpencil seperti Wamena secara tak langsung anda turut berpatisipasi aktif di dalamnya. Keberadaan kita sangat dibutuhkan kantor, dan tentu saja banyak orang yang kita layani, juga seluruh warga yang merasakan pembangunannya. Ini menjadi motivasi sendiri dalam bekerja. Semoga menjadi amal jariyah kita saat menghadap Tuhan.

5.       DJPB = Ditjen Paling ‘Bersih’
Tidak bermaksud menyindir instansi lain. Saya berani berkata bahwa DJPB sudah terbukti kebersihannya. Terbukti adanya penghargaan PIAK (Penilaian Inisiatif Anti Korupsi) dari KPK tahun 2010, juga pelayanan publik terbaik tahun 2011. Perubahan menuju modernisasi yang selalu disiapkan mampu mengantarkan proses bisnis yang aman dan nyaman dari gangguan gratifikasi dan uang-uang kotor lainnya. Kabar buruk bagi yang berniat menciderai reformasi birokrasi (berniat korupsi –red).

6.       Cukup banyak beasiswa
Peluang ke D4 di Perbend saat ini ditutup. Namun, tak perlu khawatir. Ada kesempatan melanjutkan kuliah gratis (tugas belajar) setara S1 di kampus-kampus hebat seperti UI, UGM, dan UNIBRAW, tentunya jika lolos tes seleksi. Beasiswa S2 juga selalu ada tiap tahunnya.

7.       Silakan cari sendiri ya….

Simak tulisan di blog ini mengenai DJPB:

 Ke situsnya langsung:

Komentar

  1. bagus mbang, awal2 saya juga ngerasain ketidakadilan, tapi sekarang udah enjoy, wkwkwkwk
    memang semuanya patut disyukuri, seneng banget aku bakal nambah temen sebaya hehehe

    BalasHapus
  2. kopral_semut2/22/2012 11:24 AM

    mantap gan..:)

    BalasHapus
  3. semangat buat teman2 DJPBN...!!

    BalasHapus
  4. keren mas :)..aku dari spes perben dan penempatan perben,hehe..salam kenal :D
    o iya, kalo tahu dulu kenapa DJPB sempet ga nerima anak STAN ya mas? apakah emang karena kelebihan pegawai?
    o iya..KPPN wamena butuh berapa orang mas?hehe

    BalasHapus
  5. @chacu: trims cha, aku gak ngelupain kalo cewek berinisial ADI adalah manusia ber-IPK tertinggi di DJPB 2010 :)
    @kopral: tengkyu
    @someone: siaaaaappppp!!!
    @anjar: OK. Selamat Datang dik! Kamu benar2 dibutuhkan disini, palagi dari spes perbend
    Sepertinya karena dulu kelebihan pegawai..
    Wamena butuh 3 orang lagi kayaknya

    BalasHapus
  6. Mohon doa nya ya Bams, Chachu juga mohon doanya..
    Jangan kaget klo kantor kalian kedatengan cowok ganteng. hahaha

    BalasHapus
  7. @saifan: mantabs.. gak kaget kok fan, soalnya saya dah sering liat pegawai KPPN Wamena yang cakep pas ngeliat cermin.. hahahaha
    *gakmaukalah

    BalasHapus
  8. salam kenal mas, DJPB/STAN2008

    BalasHapus
  9. Salam kenal mas saya lulusan stan 2013 akuntansi penempatan perbend. Saya ganteng dan siap ditempatkan di Indonesia!

    BalasHapus

Posting Komentar